Tergeliat Malam

Tak ada suara di malam itu
Tak ada juga kerlipan bintang yang menabur pesonanya
Begitu juga dengan bulan yang cantik
Bulan turut enggan untuk menampakan dirinya
Dia berselimut awan kelam

Ya Tuhan, ada apa ini?
Apa alam juga seirama dengan benak jiwaku malam ini?
Jiwa yang rindu sematan jemari manis dari kisah laluku?
Atau hanya cuaca yang memang sedang tak menentu
Hingga malam ini ku tak dapat terlelap, melainkan menggeliat tak tentu aralnya


Ku teramat merasakan
Mataku sangatlah sayup, namun sayangnya tak dapat terpejam
Begitu juga dengan ragaku, amat lelah namun menolak tuk merapal peristirahatan
Bersandingan dengan jiwa yang luka, aku merasakan penat, dan aku merasa butuh udara untuk bernapas malam ini

Kemudian ku putuskan berlalu tinggalkan ruang, menuju tempat biasa ku berpijak, taman di kala malam

Di taman itu
Ku terduduk melempar pandangan segala penjuru, kemudian menghela nafas panjang
Lalu ku terduduk meratap sambil berkata ” Ya Tuhan, kenapa mesti seperti ini? aku tak ingin”
Dan kuteruskan merenung berseling memerhati pasang-pasang sedjoli yang berlalu-lalang
Keirian dengan mereka, tak ku pungkiri ku ingin, namun aku haruslah menjadi bijak untuk hal ini
Karena rasa laluku telah di miliki, dan menyisakan aku dalam keadaan ini

Malam bersanding dengan awan hitam terus menjalar
Yang tak lama kemudian, tetes hujan mulai merintik menghujaniku di tengah lamunan

Di guyuran hujan itu, ku semakin merindukannya
Karena awal ku mengenalnya, hujanlah yang menghias hariku dengannya
Hujan yang membuatku dapat mendekapnya
Dan juga hujan yang mengenalkan ku kepada seisi rumahnya
Yang kemudian hujan menjadi catatan tersendiri untukku dan dia

Namun kini, semua itu hanyalah menjadi catatanku, tidak dengannya

Kenangan yang menjadi luka yang membuatku meringis
Cerita yang membuatku miris
Dan yang membuatku tertawa dalam sematan jiwa yang luka

Di guyuran hujan beserta gemuruh guntur yang perkasa
Ku berdiri, menengadahkan kepala, dan mengepalkan tangan ke angkasa

Teriak , aku berteriak, berteriak kencang dan lantang pada masa laluku di malam itu
Ku lepas semua penatku di antara guntur dan derasnya dekapan hujan
Ku muntahkan semua cerita lalu itu dan berharap terbebas dari penatnya cinta lalu
Ku serahkan semua pada Ilahi, karena hanya kepadaNyalh ku kembali

Dan ku berharap ridho dari Illahi untuk cerita cintaku selanjutnya, hingga ku terpejam tuk selamanya

Related product you might see:

Share this product :

+ komentar + 3 komentar

Anonim
2 November 2012 pukul 16.15

Keren juga blognya gan. Keep blogging! :)

8 November 2012 pukul 06.22

thx gan sudah mampir, blognya masih kerenan punya agan. thx untuk share edat edit blog ya gan :)

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kilosentimeter Measure - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template supported super blog pedia
Proudly powered by Blogger